My Blog

foto

Perilaku Pengemudian Kapal

Kapal dalam keadaan berlayar tidak akan - tanpa tindakan apapun - dapat berlayar terus, dengan kata lain mengikuti lintas di atas air pada arah membujur kapal, juga tidak tanpa adanya pengaruh gangguan dari angin atau ombak. Hal ini di sebabkan karena badan kapal tidak secara sempurna simetris, dan sebagai akibat dari kerjanya baling - baling.

  • Kapal yang mempunyai baling - baling tunggal akan mengalami gejala perubahan haluan ke kanan, Untuk dapat menstabilkan HS (Haluan Sejati) kapal atau mengendalikannya, diperlukan unsur - unsur pengemudian. Di dalam termasuk kemudi, baling - baling yang memberikan tenaga dorong dan baling - baling haluan atau baling - baling samping. Baling - baling pendorong, baling - baling haluan atau baling - baling samping merupakan organ "Pengemudian yang Aktif". Sebaliknya, kemudi merupakan organ pengemudian yang pasif, yaitu jika kita inginkan dampak dari kemudi, harus ada air yang cukup yang lewat dengan kecepatan yang cukup, ini terjadi jika kapal sedang laju (berlayar), tetapi juga dapat terjadi pada kapal berhenti dengan menjalankan baling - baling pendorong. Secara "Fundamental" gerakan yang di lakukan oleh kapal adalah "Gaya Hidrodinamis" yang berkerja pada kapal. Gaya - gaya ini terjadi karena air yang melewatinya. Arus air ini dipengaruhi oleh organ - organ pengemudian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar